Mengajarkan Anak Life Skills
Monday, October 26, 2009
Life Skills atau keterampilan hidup adalah keterampilan yang
dibutuhkan setiap anak untuk survive dalam pergaulan dan hidupnya. Keterampilan
ini dapat membantu mereka untuk dapat memilih hal yang tepat dan menghindar
dari situasi yang mungkin dapat menjatuhkan mereka; termasuk memperkuat
pertahanan dan ketahanan mental anak yang membuat mereka resistan (terhadap
tawaran narkoba) dan resilient (berkemampuan untuk bertahan) dalam menghadapi
masalah hidup.
Untuk menjadi orangtua yang efektif di era kini, Anda perlu memasukan aspek pengajaran life skills atau yang dikenal dengan istilah ‘keterampilan hidup’ kepada anak. Yang termasuk di dalam keterampilan hidup ini saya bagi dalam tiga bagian besar, yaitu:
Untuk menjadi orangtua yang efektif di era kini, Anda perlu memasukan aspek pengajaran life skills atau yang dikenal dengan istilah ‘keterampilan hidup’ kepada anak. Yang termasuk di dalam keterampilan hidup ini saya bagi dalam tiga bagian besar, yaitu:
-
Self-Improvement Skills: Keterampilan yang membangun diri anak (self-esteem,
managing feeling/emotions, coping skills, decision making skills)
- Relational
Skills :
Keterampilan yang membangun hubungan antara anak dengan lingkungannya
(assertion, handling conflict, building positive relationships)
- Lifelong
Skills : Keterampilan yang membangun hidup dan masa depan anak yang
bertujuan dan bermakna (goal setting, identifying talents/intelligence, the art
to live meaningfully).
David Wilmes dalam
bukunya Parenting for Prevention (1995) menyebutkan beberapa metode untuk
mengajarkan anak berbagai keterampilan hidup:
- Modeling adalah sangat penting
bagi orangtua untuk menjadi teladan bagi anaknya. Sejak kecil anak memimik apa
dan cara orang-tuanya hidup. Perkataan dan perbuatan jelas akan lebih
‘berbicara’ dibanding hanya memberikan nasihat. Bagaimana orangtua mengamalkan
keterampilan hidup yang dimilikinya membuat anak belajar dari apa yang
dilihatnya dan bukan apa yang dedengarnya saja.
- Reinforcement
adalah sebuah dorongan yang diberikan orangtua kepada anak saat si anak
kedapatan melakukan hal yang baik, yang sesuai dengan harapan anda. Anda dapat
memebrikan dorongan secara verbal (“Nak, kami bangga dengan kamu. Kamu
bertanggungjawab dan melakukan semua pekerjaanmu dengan baik tanpa disuruh.”)
atau nonverbal (memberikan acungan jempol, peluk atau sentuhan). Menurut
Wilmes, “menangkap anak di saat berkelakuan baik” dan memberi mereka dorongan
dan pujian adalah salah satu metode pengajaran yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan si anak.
Oleh: Veronica
Colondam
Sumber:Pelangi training center
Tidak ada komentar:
Posting Komentar