Senin, 19 Maret 2012

MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR IDUKTIF

Nama : Yustina Kopong
Nim    : 292010061
MODEL PEMBELAJARAN  BERPIKIR INDUKTIF

Model pembelajaran berpikir iduktif  merupakan karya besar Hilda Taba. Suatu strategi mengajar yang dikembangkan ubtuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengolah informasi. Secara singkat model ini merupakan strategi mengajar untuk mengembangkan ketrampilan berpikir siswa. Model ini dikembangkan atas dasar beberapa postulat sebagai berikut.
  1. Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
  2. Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data. Artinya, dalam setting kelas, bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu. Dalam setting tersebut siswa belajar mengorganisasikan fakta ke dalam suatu system konsep, yaitu (a) menghubungkan-hubungkan data yang diperoleh satu sama lain serta membuat kesimpulan berdasarkan hubungan – hubungan tersebut, (b) menarik kesimpulan berdasarkan fakta – fakta yang telah diketahuinya dalam rangka membangun hipotesis, dan (c) memprediksi dan menjelaskan suatu fenomena tertentu. Guru dalam hal ini dapat membantu proses internalisasi dan konseptualisasi berdasarkan informasi tersebut.
  3. Proses berpikir merupakan suaru urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai ketrampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karena itu, konsep tahapan .beraturan ini memerlukan strategi mengajar tetentu agar dapat mengendalikan tahapan – tahapan tersebut.



a.      Prosedur pembelajaran
Postulate yang diajukan di atas menyatakan bahwa ketrampilan berpikir harus diajarkan dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir induktif melibatkan tiga tahapan dan karenanya ia mengembanglan tiga strategi cara mengajarkannay. Strategi pertama adalah pembentukan konsep (concept formation) sebagai dasar strategi dasar; kedua interpretai data (data interpretation) dan ketiga adalah penerapan prinsisp (application of principles).
·   Strategi 1 : pembentukan konsep
Tahapan pertama dalam strategi pembentukan konsep ini terdiri dari tiga langkah yaitu
1.      Mengidentifikasi data yang relevan dengan permasalahan
2.      Mengelompokkan data atas dasar kesamaan karakteristik
3.      Membuat kategori serta member label pada kelompok – kelompok data yang memilki kesamaan karakteristik
·         Strategi 2 : interpretasi data
                 Strategi kedua ini merupakan cara mengajarkan bagaimana menginterpretasikan dan menyimpulkan data. Sama halnya dengan strategi pertama (pembentukan konsep) cara ini dapat dilakukan denagn cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan tertentu.
                 Sebagai langkah pertama, guru dapat mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa agar dapat mengidentifikasikan aspek – aspek tertentu dari suatu data. Contoh setelah siswa membaca bahasan tentang bangun ruang guru mengajukan pertanyaan “ benda – benda apa saja yang menyerupai dengan bangun ruang ? “

                 Berikutnya guru meminta siswa untuk menjelaskan berbagai informasi yang telah diperoleh dengan menghubungkan anatara satu dengan yang lai, pertanyaan yang menunujukan sebab akibat contoh “ apakah menurut kalian jenis – jenis bangun ruang tersebut sama atau berbeda? Mengapa ?” atau “apakah jenis – jenis bangn ruang tersbut dapat dibuat berdasarkan jaring – jaring yang sama ? jika ya apa yang membuat mereka sama dan jika tidak apa yang membuatnya berbeda?”
                 Langkah ketiga adalah membuat kesimpulan. Pada bagian ini guru dapat mengajukan pertanyaan “ jika demikian, apa yang mempengaruhi dasar pembuatan bangun ruang?”
·         Strategi 3 : pembelajaran prinsip
               Strategi ketiga merupakan kelajutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah siswa dapat merumuskan suatu konsep, menginterpretasikan, menyimpulakan data, selanjutnya mereka diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam situasi permasalahan yang  berbeda, atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu fenomena baru.
               Langkah pertama yang harus diajukan guru adalah mengajukan suatu permasalahan baru. Pada bagian ini guru dapat mengajukan pertanyaan “apa yang akan terjadi jika pak dudung tidak memiliki seperangkat computer dimeja kasir swlayannya?” langkah berikutnya adalah meminta siswa untuk menjelaskan prediksi atau hipotesisnya. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah, “menurut anda mengapa hal tersebut terjadi? ‘’ langaka terakhrir adalah meminta siswa untuk menjelaskan dasar teori / argument yang memperkuat hipotesisnya. Pada bagian ini, siswa diminta untuk menggunakan logika dengan memanfaatkan data dan informasi pendukung yang cukup dan akurat . untuk kebutuhan ini, pertanyaan yang dapat diajukan guru adalah “apa alas an yang dapat memperkuat hal tersebut terjadi ?”


b.      Aplikasi
                  Model pembelajaran ini ditujukan untuk membangun mental kognitif. Karenanya sangat sesuai untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Namun  demikian strategi ini sangat membutuhkan banyak informasi yang harus digali oleh siswa. Kelebihan lain dari model ini, selain sangat sesuai untuk social study, juga dapat digunakan untuk semua mata pelajaran, seperti sains, bahasa, dan lain – lain. Satu hal lagi yang tidak kalah penting, model ini juga secara tidak langsung dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.

Senin, 12 Maret 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah                                   …………………………………
Mata Pelajaran                         :  Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester                        :  VI ( Enam ) / II ( Dua )
Alokasi Waktu                        :  2 x 35  menit
Standar Kompetensi               :  7. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi
Kompetensi Dasar                  : dapat mendiskripsikan tentang rangkaian listrik sederhana,         seri, dan pararel
Indikator                                 :  1.  Mendiskripsikan rangkaian listrik sederhana
                                                   2. Menyusun rangkaian listrik seri
                                                   3. Menyusun rangkaian listrik pararel
I.         Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran, siswa di harapkan dapat :
1.      Memperkirakan hasil perubahan yang dilakukan oleh guru terhadap rangkaian listrik.
2.      Merakit rangkaian listrik sederhana.
3.      Merakit rangkaian seri dan pararel.
4.      Menjelaskan perbedaan rangkaian seri dan rangkaian pararel.
5.      Menjelaskan mengapa rangkaian-rangkaian listrik, misalnya di rumah tangga terpasang pararel.
II.      Materi Ajar
Rangkaian Listrik
a.     Rangkaian listrik sederhana
Rangkaian listrik sederhana adalah rangkaian listrik yang tersusun atas sumber energi listrik (baterai), kabel, dan lampu pijar. Rangkaian listrik sederhana terdiri atas rangkaian terbuka dan tertutup. Pada saat kabel dihubungkan pada kutub positif dan kutub negatif maka akan ada arus listrik. Adanya arus listrik ini dalam kawat kabel dapat menyebabakan lampu dalam rangkaian itu menyala. Rangkaian ini disebut rangkaian tertutup.
Jika salah satu kabel tidak terhubung dengan sumber listrik, maka tidaka akan terjadi arus listrik sehingga lampu tidaka akan menyala. Begitu juga jika kabel hanya terhubung pada salah satu kutub., tidaka akan terjadi arus listrik. Rangkaian ini disebut rangkaian terbuka.
b.          Rangkaian Listrik Seri dan Pararel
Rangkaian listrik seri adalah rangkaian yang lampu atau baterai disusun secara berurutan. Susunan rangkaian seri digambarkan sebagai berikut:
      

       Rangkaian listrik pararel
Rangkaian listrik pararel adalah rangkaian listrik yang lampu atau baterainya disusun secara pararel atau sejajar. Biasanya pada rumah tangga dipasang rangkaian listrik pararel karena bila salah satu sambungan listrik terputus maka lampu pada sambungan listrik yang lain tidak akan ikut mati. Susunan rangkaian pararel digambarkan sebagai berikut:
      
III.   Metode Pembelajaran
a.       Ceramah
b.      Demonstrasi
c.       Tanya jawab
d.      Penugasan
IV.   Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
1.      Kegiatan awal ( 3 menit )
-          Guru memberi salam kepada siswa kemudian meminta ketua kelas untuk memimpin doa
-          Presensi siswa
-          Apersepsi : guru menekan saklar kemudian guru bertanya kepada siswa “ Mengapa setelah saklar ditekan lampu dapat menyala ?”.
-          Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
2.      Kegiatan inti ( 10 menit )
²  Eksplorasi
-       Guru mendemonstrasikan rangkaian listrik sederhana.
-       Guru menjelaskan rangkaian listrik sederhana
²  Elaborasi
-       Beberapa siswa diminta mencoba percobaan yang telah didemonstrasikan oleh guru.
-       Setelah siswa selesai mencoba kegiatan sebelumnya, siswa diberi kesempatan untuk berfikir dan menganalisis.
²  Konfirmasi
-          Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang diketahui melalui kegiatan pembelajaran tadi;
-          Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman tentang materi pembelajaran, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3.      Kegiatan Akhir ( 2 menit )
-          Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi mana yang belum di mengerti
-          Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup
Pertemuan II
1.      Kegiatan awal ( 5 menit )
-          Guru memberi salam kepada siswa kemudian meminta ketua kelas untuk memimpin doa
-          Presensi siswa
-          Apersepsi : Guru memasang dan mencabut kabel, kemudian guru bertanya kepada siswa “ Mengapa setelah kabel dipasang semua lampu menyala dan setelah dipasang kembali semua lampu mati?
-          Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
2.      Kegiatan inti ( 15 menit )
²  Eksplorasi
-       Guru mendemonstrasikan rangkaian listrik seri tanpa menggunakan saklar dan menggunakan saklar.
-       Guru menjelaskan rangkaian listrik seri.
²  Elaborasi
-       Beberapa siswa diminta mencoba percobaan yang telah didemonstrasikan oleh guru.
-       Setelah siswa selesai mencoba kegiatan sebelumnya, siswa diberi kesempatan untuk berfikir dan menganalisis.
²  Konfirmasi
-          Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang diketahui melalui kegiatan pembelajaran tadi;
-          Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman tentang materi pembelajaran, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3.      Kegiatan Akhir ( 5 menit )
-          Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi mana yang belum di mengerti
-          Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup
Pertemuan III
1.      Kegiatan awal ( 5 menit )
-          Guru memberi salam kepada siswa kemudian meminta ketua kelas untuk memimpin doa
-          Apersepsi : guru mendemonstrasikan ?”.
2.      Kegiatan inti ( 15 menit )
²  Eksplorasi
-       Guru mendemonstrasikan rangkaian listrik paralel tanpa saklar dan dengan menggunakan saklar.
-       Guru menjelaskan mengenai rangkaian listrik seri dengan alat peraga dan gambar di papan tulis.
²  Elaborasi
-       Beberapa siswa diminta mencoba percobaan yang telah didemonstrasikan oleh guru.
-       Setelah siswa selesai mencoba kegiatan sebelumnya, siswa diberi kesempatan untuk berfikir dan menganalisis.
²  Konfirmasi
-          Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang diketahui melalui kegiatan pembelajaran tadi.
-          Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman tentang materi pembelajaran, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3.      Kegiatan Akhir ( 5 menit )
-       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi mana yang belum di mengerti
-          Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup


V.       Alat/Bahan dan Sumber Belajar
a.       Kit IPA SEQIP (rangkaian listrik) kelas VI SD
b.      Buku IPA BSE kelas VI
c.       Soal evaluasi
VI.   Penilaian
1.    Teknik                         : Tes tertulis
2.    Bentuk instrumen       : Soal isian (terlampir)
3.    Pedoman Penilaian     =  Benar x 20         
                                  =  100  


LEMBAR KERJA SISWA
Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai
No
Rangkaian listrik
Lampu menyala
Lampu tidak menyala
Alasan
1
Rangkaian tertutup
……
.…...
.…...
2
Rangkaian terbuka
……
……
 .…...

Kunci Jawaban :
No.
Rangkaian listrik
Menyala
Tdk Menyala
Alasan
1
Rangkaian tertutup


·         Pada rangkaian tertutup terdapat aliran arus listrik, sehingga lampu menyala
2
Rangkaian terbuka

·         Pada rangkaain terbuka tidak terdapat adanya arus listrik sehingga lampu tidak menyala.

Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan praktek yang anda lakukan.
No.
Banyaknya lampu
Nyala lampu pijar
Redup
Terang
Terang sekali
1
Satu lampu
….
….
….
2
Dua lampu
….
….
….
3
Tiga lampu
….
….
….
Kunci jawaban :
1.      Redup
2.      Terang
3.      Terang sekali
Semakin banyak jumlah lampu yang digunakan maka nyala lampu semakin redup (jumlah sumber energy (baterai) sama).