Jumat, 03 Februari 2012

STRATEGI PEMBELAJARAN JG220

TEORI BELAJAR MENGAJAR
Belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ada beberapa teori belajar yang di pakai sesuai dengan kebutuhan kita.  Dalam suatu proses belajar harus mempunyai teori – teori yang perlu di ketahui agar kita lebih memahami bagaimana harus mengajari seorang peserta didik.
Ada  beberapa teori yang di terapkan beberapa ahli yang sesuai dengan kebutuhan kita.
1.                  Teori Gestalt
Dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh respone yang tepat untuk memecahkan masalah yang di hadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi apa yang telah di pelajari tapi, mengerti atau memperoleh insight. Sifat – sifat belajar dengan insight ialah :
a.         Insight tergantung dari kemampuan dasar
b.         Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan
c.         Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa, sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati
d.         Insight adalah hal yang harus di cari, tidak dapat jatuh dari langit
e.         Belajar dengan insight dapat diulangi
f.          Insight sekali dapat di gunakan untuk menghadapi situasi – situasi yang baru
·         Prinsip belajar menurut teori Gestalt
a.        Belajar berdasarkan keseluruhan
Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran lain sebanyak mungkkin.
b.        Belajar adalah suatu proses perkembangan
Anak – anak baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran itu.
c.        Siswa sebagai organisme keseluruhan
Siswa belajar tak hanya inteleknnya saja, tetapi juga emosional dan jasmaninya.
d.      Terjadi transfer
Belajar pada pokoknya yang terpenting pada penyesuaian pertama adalah memperoleh response yang tepat.
e.      Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Pengalaman adalah suatu interaksi antara seseorang dengan lingkungannya
f.       Belajar harus dengan insight
Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang melihat pengertian tentang sangkut-paut dan hubungan-hubungan tertentu dalam unsure yang mengandung suatu problem.
g.     Belajar lebih berhasil bila hubungan dengan minat keinginan dan tujuan siswa.
h.     Belajar berlangsung terus – menerus
Siswa memperoleh pengetahuan tak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah.
Menurut saya teori ini sangat cocok apa bila kita terapkan dalam proses belajar mengajar karena hubungan baik yang diciptakan antara pendidik dan peserta didik, pengalaman yang saya alami waktu saya masih SMA saya tidak begitu menyukai pelajaran matematika, tapi akhirnya saya menyukai matematika karena guru yang mengajar sangat bersahabat dengan siswa dari hubungan yang diterapkan dari guru maka siswa tersebut akan merasa nyaman saat mengikuti pelajaran. Ada teori yang lain seperti teori
2.     Teori Belajar Menurut J. Bruner
Bruner berpendapat, alangkah baiknya bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa untuk maju dan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu.  Teori ini baik untuk diterapkan karena siswa ingin maju dengan kemampuan yang dimiliki seprti siswa yang lebih suka pelajaran sains, tapi ia tidak di beri kesempatan untuk lebih mempelajari mata pelajaran tersebut dengan baik, dari situ anak tersebut lebih senarus  bermalas –malasan ketimbang harus mempelajari sesuatu yang tidak disukai.
Teori yang berikutnya yaitu
 3.        Teori Belajar dari Piaget
Pendapat piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak- anak adalah sebagai berikiut :
a)   Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa.
b)   Perkembangan mental pada anak melalui tahap – tahap melalui tahap – tahap tetrtentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
c)   Walaupun berlangsungnya tahap –tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu.
d) Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
1.            Kemasakan
2.            Pengalaman
3.            Interaksi social
4.            Equilibration ( proses dari ketiga factor di atas bersama – sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental ).
e)      Ada 3 tahap perkembangan yaitu :
1.            Berpikir secara intuitif ± 4 tahun
2.            Beroperasi secara konkret ± 7 tahun
3.            Beroperasi secara formal ± 11 tahun
                 Perlu diketahui bahwa dalam perkembangan intelektual terajadi proses yang sederhana seperti melihat.
                                 4.            Teori dari R. Gagne
Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua defenisi, yaitu :
     a.     Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkah laku;
b.     Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari instruksi.
                 Mulai masa bayi manusia mengadakan intertaksi dengan lingkungan, tetapi baru dalam bentuk “ sensori – motor coordination”.  Kemudian ia akan belajar menggunakan bahasa ini penting artinya untuk belajar.
                


                 Tugas pertama yang dilakukan anak ialah meneruskan “sosialisasi” denagan anak lain, atau orang dewasa.
                 Tugas kedua adalah belajar mengguanakan symbol – symbol yang menyatakan keadaan sekelilingnya, sperti : gambar, huruf, angka, diagram dsbnya.   
                 Gagne menyatakan pula bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi 5 kategori, yang disebut “ The domains of learning “  yaitu :
1)      Ketrampilan motoris ( motor skill )
 Dalam hal ini perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan,misalnya melmpar bola dll.
2)             Informasi verbal
Orang dapat menjelaskan sesuatu dengan bebicara, menulis, menggambar.
3)             Kemampuan intelektual
Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan menggunakan symbol – symbol.







4)             Strategi kognitif
Ini merupakan organisasi keterampilan yang internal ( internal organized skill ) yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir.
5)             Sikap
Kemampuan ini tak dapat dipelajari dengan ulangan – ulangan tidak  tergantung atau di pengaruhi oleh hubungan ferbal seperti halnya domain yang lain.
5. Purposeful Learning
Purpose learning adalah belajar yang dilakukan dengan sadar untuk mencapai tujuan yang
a)      Dilakukan siswa sendiri tanpa perintah atau bimbingan orang lain
b)      Dilakukan siswa dengan bimbingan orang lain didalam situasi belajar mengajar di sekolah.
6. Belajar  dengan jalan mengamati dan meniru (observasi Learning and Imition)
1.      Model yang ditiru
1)      Kehidupan yang nyata
Misalnya oranmg tua di rumah, guru di sekolah, dan orang lain dalam masyarakat
2)      Simbolik
            Dalam golongan ini adalah model adalah model yang dipresentasikan secara lisan, tertulis atau dalam bentuk gambar
3)      Representasional
            Termasuk dalam golongan ini adalah model yang dipresentasikan dengan menggunakan alat – alat audiovisual, terutama televise dan video.

Dari teori – teori diatas ada pengaruhnya bagi siswa yaitu pengaruh dari proses meniru, seperti siswa SD guru merupakan panutan bagi siswa, bagi seorang siswa SD guru adalah orang yang sangat dipercaya. Siswa akan merespone pelajaran yang di berikan guru apabila  guru memberi hadiah pada saat siswa tersebut mampu merespon baik apa yang diajarkan guru, akan tetapi bila keseringan guru memberi hadiah kepada siswa karena ia pintar atau mampu merespon pelajaran guru secara baik kebiasaan seperti ini sebaiknya tidak boleh sering diterapkan karena siswa akan termotifasi belajar karena ia mau mendapatkan hadiah.
Ada teori yang lain seperti Teori Belajar yang bermakna ( Meaning Learning ), adapun tipe- tipe belajar terdapat dua dimensi dalam tipe – tipe belajar, yaitu :
1.      Dimensi menerima ( reception learning ) dan menemukan ( discovery learning )
2.      Dimensi menghafal ( rote learning ) dan belajar bermakna
 ( meaningful learning )
Di dalam reception learning semua bahan yang harus di pelajari diberikan dalam bentuknya yang final ( bentuk yang sudah jadi ) dalam bahan yang disajikan ( expository material ).
Di dalam discovery learning, tidak semua yang harus dipelajari dipresentasikan untuk final, beberapa bagian harus dicari, diidentifikasikan oleh pelajar sendiri. Pelajar harus mencari informasi sendiri ini sangat baik bagi pelajar karena pada saat pelajar mencari tahu informasi sendiri ia sudah belajar dari apa yang ia dapatkan setelah itu guru dapat membantu dengan menjelaskan apa yang belum dimengerti siswa.
Menerima dan menemukan ( reception dan discovery ) adalah langkah pertama dalam belajar. Langkah kedua adalah usaha mengingat atau menguasai apa yang dipelajari itu agar kemudian dapat dipergunakan. Jika seseorang berusaha menguasai informasi baru itu dengan jalan menghubungkan denagan apa yang telah diketahuinya, terjadilah belajar yang bermakna. Jika seseoarang hanya berusaha mengingat informasi baru itu, terjadilah menhafal ( rote learning ).

Mengajar menurut saya adalah membagi ilmu yang kita punya kepada orang lain dengan cara mendidik seseorang.
Mengajar pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar untuk merubah tingkah laku atau memberikan keterampilan baru kepada seseorang.Beberapa teori mengajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain adalah:
1.      Teori Mengajar Bruner 
Bruner berpendapat bahwa mengajar hendaknya:a. Menguraikan pengalaman belajar yang perlu ditempuh oleh siswa. Menguraikan cara organisasi batang tubuh ilmu pengetahuan yang akan dipeljarinya.
a) Menguraikan secara sistematis pokok – pokok bahasan yang akan diajarkan kepada siswa.
b) Menguraikan pengetahuan – pengetahuan dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan bagi Bruner mengajar adalah penyajian kosep – konsep dan masalah secara bertahap dalam bentuk yang dilaksanakan.
Bagi Bruner mengajar adalah penyajian konsep-konsep dan masalah secara bertahapdalam bentuk yang mudah dipahami.
 Bruner mengemukakan beberpa teknik penyajian yaitu:
a.       Sibolik berupa penggunaan bahasa dalam penyajian ide objek dengan memperhatikan perkembangan jiwa anak.
b.      Ikonik berupa penggunaan gambar dalam penyajian konsep terhadap siswa penyajian ini bersifat abstrak.
c.       Enaktif berupa kegiatan kognitif dalam bentuk gerak psikomotor artinya pelajar dan guru langsung mempraktekkan apa yang diajarkan.
Setelah apa yang ketahui di atas tentang teori-teori belajar ternyata teori yang diterapkan oleh Bruner dan Piaget tidak jauh berbeda, mereka sama – sama ingin menerapkan teori belajar mengajar yang bisa kita terapkan dalam proses belajar mengajar . Bruner mengajarkan tentang bagaimana penggunaan alat – alat mengajar seperti alat untuk menyampaikan pengalaman “vicarious” Yaitu menyajikan bahan-bahan kepada murid-murid yang sedianya tidak dapat mereka peroleh dengan pengalaman langsung yang lazim di sekolah. Ini dapat dilakukan melalui film, TV, rekaman suara dll. Pengalaman saya waktu saya SD di sekolah saya dalam menerapkan alat- alat mengajar tersebut belum terlalu di pergunakan, untuk gruru – guru lebih banyak berbicara menyampaikan apa yang ada dalam buku pelajaran tersebut tanpa menggunakan alat – alat mengajar tersebut.
Tapi dengan berkembangnya teknologi mungkin sekarang di SD saya sudah mulai menggunakan alat – alat mengajar tersebut, agar siswa dapat melihat secara nyata,  dengan mnggunakan alat- alat mengajar. Dengan membaca teori – teori mengajar diatas semoga semua calon – calon pendidik dapat menerapkan teori-teori tersebut kepada peserta didik, agar pengetahuan mereka berkembang secara baik.